"Aku dan Kakakku "
Dia
adalah kakakku, kakak satu-satunya yang aku miliki, maklum kami adalah dua
bersaudara. Dia adalah kakakku, orang yang selalu menasehatiku dengan gaya
kedewasaannya (baca ketuaannya). Dia adalah kakakku, orang yang selalu menjadi
guru ketika aku sedang belajar. Dia adalah kakakku, orang yang selalu
menemaniku ketika aku bersedih. Dia adalah kakakku, orang yang selalu membelaku
ketika ayah dan ibu memarahiku. Dia adalah kakakku, teman terbaikku saat ini.
Kami
adalah dua bersaudara dari pasangan Tn.Suwandi Darmawan dan Ny.Eka pratiwi,
Reno Putra Darmawan dan Dwi Putri Darmawan itulah nama yang orangtua kami
berikan .
**
“Putri
ayo pulang put,,,put…putri…put…”
Ren
, reno bangun! udah siang cepetan sholat subuh.
Reno
mengucek mata, melihat kesekelilingnya, hanya bunda yang ada disampingnya.
Gurat
kelelahan terpancar diwajahnya , sudah lima hari ia berada di rumah sakit , ia samasekali tidak memperhatikan kondisi
tubuhnya , kalau bunda tidak telaten menasehati anak sulungnya itu Reno mungkin
sudah tidak terlalu memikirkan diri sendiri.
“Reno,
kamu pulang saja nak, 5hari ini kamu kurang tidur, lihat badanmu kurusan sekarang “
Reno
hanya mengangguk lemah, tidak ada
pancaran rasa ceria yang biasanya selalu tampak di raut mukanya. Setengah
sempoyongan ia berjalan mengambil air wudhu, badannya lemas setelah beberapa
hari ini ia tidak mempedulikan makannya.
“Reno, kamu sakit nak?”
Tanya
bunda yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangan dari Reno, bunda seakan
merasakan apa yang kini dirasakan anak lelaki satu-satunya itu.
Reno
hanya menggeleng lemah , tersenyum yang dipaksakan demi menentramkan hati
bundanya.
**
“Maafkan
kakak putri…”
Aq
membuka mata, yealah…ne orang ada angin apa tiba tiba meminta maaf padaku,
perasaan bukan hari raya idul fitri.
“Tumben
loe!”
Jawabku
jutex, Tadi ngajak perang, sekarang mau gencatan senjata.
Dia
meringis, hii..kelihatan gigi gingsulnya, membuat kakakku semakin ganteng,
andai aku bukan adeknya pasti aku klepek-klepek dihadapan dia.
“Maafkan
kakak putri”
Ah,
suaranya yang parau membuatku hilang dari rasa kantuk yang menaungi mataku, ada
rasa sesal dalam ucapannya.
“Maafkan
kakak putri,”
Ucapnya
untuk kali yang ketiga.
Telingaku
kututup, kubenci kata kata itu,
“Kenapa
sih kak, kakak ga salah apa apa kok!”
Setengah
berteriak aku padanya,
“Kakak
tidak bisa menjaga Putri” suara rendahnya membuatku merasa iba,
Entah
kenapa kakakku selalu berkata begitu, selalu merasa bersalah, padahal dia tidak
salah apa-apa, aku benci tiap kali ia berbicara seperti itu.
Bergelayut
manja aku dipangkuannya, andai tidak ada yang tahu kita ini adalah kakak
beradik, mungkin mereka pikir kita ini adalah sepasang kekasih . Kupandangi
matanya yang coklat, kulihat ada semburat penyesalan dalam tatapan matanya.
“kakak
tidak salah apa-apa kok, Putri yang salah ka,,” mataku menerawang
kelangit-langit rumah.
Kakak
mencium keningku, wah…bener bener kayak orang pacaran.
“ jangan meninggalkan kakak putri,,,"
Tiba
tiba mataku berkaca kaca mendengar ucapannya, selama ini tidak pernah ia
ngomong setulus itu ,aku tersenyum menggenggam erat tangannya.
“kak,”
Kuusap
bulir lembut yang mengalir dipelupuknya,
“jangan
menangis ya ka’”
Kak
Reno tersenyum.
**
“Reno,
bangun!! Sholat malam yuk”
Tangan
kiri ayah sudah membawa sajadah, mukanya kelihatan segar tersiram air wudhu.
Kak
Reno mengucek matanya, menghilangkan rasa kantuknya. Tak ada rasa enggan,
langsung saja ia mengambil air wudhu dikamar mandi.
Aku
ngiri sama ka Reno masih bisa sholat tahajud berjamaah bersama Ayah ,bunda
tidak ikut sholat karena bunda harus pulang kerumah, beberapa hari ini rumah kami
tidak ada yang mengurusnya.
Kulihat
ayah menangis dalam doanya, entah kenapa tiba-tiba mataku juga basah.
**
“Putri!”
Aku menoleh, ka Reno lagi!! Tiap hari ketemunya
sama Ka Reno melulu, borjodoh banget aku sama dia,,,hehehe
Dia
memberiku buku Diary bersampul biru laut, tumben orang ini, ada angin apa, membawakan aku buku
Diary segala.
Kuterima
dengan senyuman termanis yang aku miliki, terimakasih kak , ucapku tulus, kak
Reno hanya tersenyum melihat kebahagiaanku.
kubuka
halaman depan , oups!! Fotoku ma ka’ Reno disebuah fotobox terpampang disana.
Ini
Foto bukannya udah 2 tahun yang lalu ka?”
Dia
mengangguk,
Waoww!!!
Pinter banget kamu menyimpannya ka’, punyaku saja udah menghilang.
Ka
Reno tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya,
Hadeh,
ini orang pasang muka sok imut lagi.
Kami
bergandengan tangan menuju taman, terasa hangat tangan ka Reno, rasanya ingin
selalu ada dalam genggaman tangannya, aku sandarkan kepalaku didadanya yang
bidang , terasa damai dunia ini memiliki kakak seperti dia, ingin terus
berlama-lama bersamanya.
Kakakku
memelukku erat, hmmm…serasa dalam
pelukan ayah.
Lagi-lagi,
Rambutku
basah , ya Ampun!! ini cowok nangis lagi , tak kusangka dari tadi kak Reno
menangis, Putri jadi bingung, ada apa
dengan ka Reno, sebesar apa masalahnya
hingga ia harus mengeluarkan buliran bening itu .
Setahuku,
ka Reno tiap punya masalah tidak pernah ia menangis, jangankan menangis
mengeluh pun tidak pernah . Dulu aja waktu ekonomi keluarga kami diambang dasar
, ayah kami mengalami kebangkrutan hingga kak Reno harus berhenti sekolah 1
tahun, dia tidak pernah mengeluh, apalagi menangis. Terus waktu kak Reno tidak
diizinkan Ayah mengambil beasiswanya ke Jepang, padahal ka Reno berusaha
mati-matian untuk mendapatkan beasiswa tersebut, tapi Ayah ternyata tidak
merestuinya, ka Reno pun tidak menyesal, malah aku yang menangis merengek pada
Ayah agar kak Reno diizinkan belajar di Negeri Sakura tersebut , kak Reno yang
melihat aku menangis didepan ayah malah menertawakanku , aku masih inget
kata-katanya ,” hahahahaha,,,Putri-putri, kenapa kamu nangis gitu , Kakak aja
santai ,meski tidak bisa belajar di Jepang kan di Indonesia masih bisa,
dimanapun tempatnya belajar yang penting kesungguhan niat untuk menuntut ilmu
Put “, dalam hati aku sebenarnya membenarkan kata-kata kak Reno, tapi waktu itu
aku jengkel banget sama dia, gini-gini aku menangis juga karena membela dia,
dasar tidak tahu diri, pikirku waktu itu.
Dan
yang paling membuatku salut pada kesabaran kakakku sekitar tiga bulan yang lalu
,kak Reno menjuarai sains Biologi Nasional , dia mewakili Indonesia ke
Australia, tapi lagi-lagi dia harus mengubur dalam-dalam niatnya karena waktu itu bunda harus menjalani operasi
tumor Jinak , ia tidak bisa pergi lantaran harus menunggu bunda dirumah sakit,
padahal Ayah dan bunda sudah mengizinkan kak Reno untuk pergi, tapi karena rasa
sayangnya pada bunda ,ia rela melepas amanat yang tidak semua orang bisa
mendapatkannya demi bunda tercinta, akhirnya Indonesia diwakili oleh runner up
dari Jawa Barat, aku menangis mendengar
pilihan kakakku, aku tahu demi memenangkan olympiade sains itu ,dia rela
belajar mati-matian ,siang malam ia terus membaca buku, kuhitung-hitung sehari semalam tidurnya tidak
lebih dari 3jam .
Tapi
kali ini kakakq sampai menangis , seberapa besar
masalahnya,,,dalam kepalaku berbagai macam pertanyaan muncul.
“kakak
kenapa sih, selalu menangis tiap ketemu Putri”
Aku
melepas pelukannya, kulihat kedua matanya.
Ampunn,,
ne orang melankolis banget , aku tidak bisa menahan tawa, mata ka Reno hampir
mirip orang cina.
“tu
liat dikaca ka’? mukamu ancur ka!! Hahahahha”
Melihat aku tertawa ka Reno
jadi salah tingkah, ia tersenyum sendiri ketika kusodorkan cermin kemukanya.
“nyadar
ka’, mukamu dah mirip tacik-tacik, hahahhaha”
Kembali
aku tertawa keras, ka Reno hanya tersenyum.
“Putri
cepat pulang kerumah ya?”
Pintanya
tulus.
Aku
tersenyum, mengangguk.
**
Ayaahhh,
Bundaa…ka Renoooo!!! Putri pulang,,,
Terasa
lama sudah tidak menginjakkan kaki dirumah ini, tidak banyak yang berubah
,masih sama seperti yang dulu, Kulihat tetangga ramai didepan rumah membaca
ayat-ayat suci Alqur’an, subhanallah , terasa damai hati ini mendengar lantunan
ayat suci Al-Qur’an. Tapi, tumben, pikirku… masak ada tadarusan dirumah, ini
bulan apa ya…perasaan bukan bulan Ramadhan, kucari wajah bunda dan ayah
diantara kerumunan tetangga, tapi aku tak menemukannya.
Kucari
sosok ka Reno ditengah semua saudaraku, karena aku kangen banget sama dia. ya
Allah…senengnya bisa melihat semua keluarga bisa kumpul kayak gini , ada Pak
de, budhe, paman ,bibi, ada kakekq yang terlihat masih sehat ,syukurlah , dan
juga sepupuku yang kembar Rana-Rani yang masih imut imutnya, pengen nyubit
piinya yang chuby itu .Bukannya keluarga budhe ada di Semarang, tumben
jauh-jauh mau kesini , oupss!! Aku inget, pasti ada reuni keluarga .
Diperkumpulan
saudara-saudaraku juga tidak kutemui ka
Reno, bunda ,dan ayah .Langsung saja aku menuju kamar, berniat istirahat karena
badanku terasa pegal pegal, inginku rebahan dikasur kesayanganku, lama aku
tidak menikmati sahabat tidurku itu.
Ealah,,,ternyata
bunda ada dikamarku bersama kak Reno.
Aku
senang akhirnya bisa bersimpuh dikaki
Bunda, setelah sekian hari tidak bisa bertemu dengan beliau.
Ttappi..tiba
tiba jantungku serasa berhenti berdetak,
Bunda
dan kak Reno menangis tersedu sedu, ada
apa? Pikirku, aku tidak dikasih kabar,ada peristiwa apakah hingga
kedua keluargaku menangis sampai begitu dalamnya, kemana ayah…
Tanpa
pikir panjang aku langsung lari ke ruang tamu, kulihat ada beberapa orang
mengaji disekitar kerubung putih mirip bentuk badan manusia, kurasa itu adalah
jasad yang tertutup kain kafan, mirip
waktu nenek meninggalkan keluargaku ,innalillahi, ada apa??siapa yang berbalut
kain kafan itu, badanku tiba tiba merinding,,,siapakah dalam kerubung itu.
Mataku
menangkap sesuatu ,tiba tiba peredaran darahku enggan mengalir, melihat sosok
yang selama ini selalu melindungiku, sosok yang selama ini menjadi pemimpin
dalam keluargaku, begitu tegar, begitu lancar meski dengan suara serak membaca
surah yasin tanpa henti, didepan jasad berkerubung kain kafan ,meski air
matanya tak henti mengalir tapi ia tidak berhenti sedikitpun membaca
Alquran, tidak tahu kenapa tiba
tiba air mataku mengalir deras, tiba tiba badanku ringan, seringan kapas,,, kulihat sekeliling
makin lama makin putih, tak bisa merasa apa apa.
1
minggu yang lalu…
1
new message
“Put, sepatu bola gw ketinggalan,
ambilin dunkz di samping lemari, GPL
NB:5 menit hrus nyampek lapangan
WAJIB
Dasar
sms gila, emang aku apa’an, robotkah?????5 menit harus nyampek dilapangan,wajib
lagi, dasar tidak punya hati!!!!bener ngajak perang dunia ketiga ne makhluk!!
Urgghhh!!!
sebelll-sebeellll……ne orang bener pinter tapi pikunnya tidak bisa ilang,
sengaja ninggalin sepatu atau emang mau nyiksa aku sih, muesti-muesti yg
disuruh Putrii, apa-apa putri, bik inah kek atau mang Udin kek, dasar Reno
jelek, Putri benci ma Reno Putra Jelekkk…
mulutku
manyun mendapat sms dari kakakku, tak kusangka ternyata sedari tadi ayah
memperhatikanku.
“ada
apa Putriii!!”
Kumis
ayah terangkat, pertanda ngomong serius, nah lo…kenapa tiba tiba ayahku ikut
campur urusan anak muda. No-No-No…
“ini
lo yah, kakak nyuruh nganterin sepatunya yang ketinggalan, tapi Putri tidak
bisa yah, putri banyak tugas” sambil bergaya membuka buka buku diatas meja setengah
ngedumel ku adukan Reno Putra kepada baginda raja ayah tercinta, xixixi
“anterin
sana Put, deket juga lapangannya”
Haduw
ayah!! indranya kemana ce, ga tau apa anaknya banyak tugas gitu suruh mondar
mandir kelapangan bola, dasar Reno licik, dia sudah mengguna guna ayah
tercinta, sehingga anak cewek satu-satunya ditindas gini…
And baby when you dream, my dream
with u…
Lagu
dari christian bautista bordering di hpku,
Calling...
Reno jelex
Terima abaikan
Uhgt!
Si Reno memanggil, dengan malez kuangkat telfon itu
“APA?”
Tanpa
basa dan tanpa basi jawabku ganas.
“Putri
sayangku, adekku ,cintaku, tolongin kakak dong, anterin sepatu kakak, kakak ga
bisa pulang ne, pertandingan segera dimulai, ya putri sayang ya, adekq yan cantik,
imut dan baik hati, I lope you mmuuacchhh…”
Klek
Ngomong
tanpa spasi, matiin telfon tanpa permisi.
Dasar
Renoooo!!!! Aq meremas hp kecilq itu.
Ayah
yang sedari tadi membaca Koran didepanq ikut menyimak obrolanq dengan Reno,
eits…bukan nyimak sih , tapi lebih afdol disebut, nguping!! Hmmm…kembali
lagi ayah ikut campur urusan cendekiawan muda ini. Hal yang tak seharusnya
dilakukan oleh ayah yang bijak,,,hehehehe
“pake
motor ga sampai semenit Putri”
Tanpa
ekspresi, tanpa memainkan kumis, ucap ayah memecah kesunyian diberanda rumah.
Whaatt?????????semenitt???
Reno
gila, ayah lebih menggila (hehehe,,peace ayah) mereka pikir putri apa’an,
valentine rossi kah atau danie pedrosaa?? Atau putri pedrosa ajah biar
keren,,,hehehe ngawur lagi.
“Putri
banyak tugas ayaaahhhhh”
Akhirnya,
meski ga terlalu keras tapi suaraku membuat muka ayah merona(emang pake
pelembab apa??xixixiixi), entah merah karena marah atau merah karena
malu…hehehe tapi ga mungkin ayah malu,,,huhuhu
“Putri!
Kakakmu sekarang lagi tanding!!!membela Negara kita”
Toret
–toret, melihat muka ayah jadi teringat lagu netral
Garuda didadaku, garuda
kebanggaanku
Yu’u,
klau sudah begini mati suri aku, kalau udah menyangkut Negara, apa-apa dinomer
wahidkan. Pokoknya urusan Negara nomer wahid.
“baik
yah”
Pendek
kata aku menjalankan tugas dari Ayah,juga tugas dari kakak, we’e…tidak
ketinggalan, gini-gini juga merupakan tugas Negara, bayangin coba Putri
mengemban amanah Negara, suit-suitt betapa besar jasa putri, narsis euy
Motor
ku starter lalu nggrenggg….berangkatlah aku ke stadion yang jaraknya hanya 800
meter itu, ternyata banyak berlalu dg sporter yg juga menyanyikan yel-yel
kebangsaan, iseng2 ku ikuti lagu para
sporter itu, sambil menganter sepatu kuberdendang riang, kecepatanku yg
biasanya 100km/jam( hanya mimpi) kukurangi menjadi 30km/jam(emang biasanya
segini)
Garuda didadaku, garuda
kebanggaanku,
Kuyakin , hari ini pasti MENANGG
Pasti MEN…
Brakkk!!!
Mobil
yang mengantar sporter dengan kecepatan tinggi menyenggol motorku dari belakang,
badanku terpental kekiri, dari belakang badanku ditangkap bus kota , kurasakan badanku
terseret beberapa meter jauhnya, kulihat disekeliling ibarat lautan darah,
tubuhku penuh dengan darah, kepalaku berdarah, hidungku berdarah, telingaku
berdarah, samar kudengar orang-orang berteriak minta tolong, samar kudengar
teriakan ada kecelakaan, samar
kulihat orang orang bergerumbul disekitarku,,,tiba tiba semua menjadi gelap.
**
end