rotatesnake

rotatesnake
pantai BeduL,,,Banyuwangi city_

Kamis, 28 Juni 2012

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY “W” G׀׀P׀000׀UK 40 MINGGU Dengan ANEMIA SEDANG DI PONEK RSUD JOMBANG

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN NY “W” G׀׀P׀000׀UK 40 MINGGU
Dengan ANEMIA SEDANG
DI PONEK RSUD JOMBANG















PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2011




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat taufik serta hidanyah-nyalah, sampai akhirnya asuhan kebidanan ini dapat disusun dan terselesaikan.
Sholawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni addinul islam wal iman.
Pada penyusunan asuhan kebidanan ini dapat terselesaikan tak jauh dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung pada penulis. Pada akhirnya pada tempat kiranya penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.      Prof. Dr. H. Ahmad Zahro,MA, selaku Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
2.      Dr. H. M. Zulfikar As’ad Umar, MMR selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
3.      Ibu Hj. Sabrina Dwi Prihartini, SKM selaku Direktur Prodi D-III Kebidanan FIK Universitas Pesanren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
4.      Muzayyaroh, SST selaku pembimbing akademik
5.      D.Sustina, Amd.Keb selaku pembimbing ruangan
6.      Semua teman-teman mahasiswa D-III Kebidanan yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sekalian kami harapkan. Semoga asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jombang,   November 2011


 Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Persalinan normal adalah terjadinya kelahiran bayi aterm dengan proses pervaginam alami tanpa komplikasi.Telah terbukti bahwa persalinan pervaginam lebih aman daripada persalinan per abdominan.Aspek penting dalam persalinan normal adalah kasih sayang,keamanan,dan kepuasan pasien.
Menurut Survey Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2002-2003,Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup,sedangkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup.
3 sebab pokok angka kematian Ibu tersebut adalah:
1.            Masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab dan penaggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan,persalinan serta nifas.
2.            Kurangnya pengertian dan pengetahuan kesehatan reproduksi.
3.            Kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik diantaranya adalah:
-                Infeksi 39 %
-                Perlukaan jalan lahir 11 %
-                Lain-lain 5 %
Adapun solusi yang perlu dilakukan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu adalah :
1.            Kemajuan dalam ilmu dan praktek medis seperti:penemuan obat-obatan baru,lebih sempurnanya tekhnik pembedahan,dan lebih banyaknya digunakan transfusi darah.
2.            Lebih sempurna dan meluasnya fasilitas-fasilitas untuk memberi pelayanan kebidanan yang baik.
3.            Lebih baik serta bermutunya SDM tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kebidanan.
4.            Faktor-faktor sosial lebih sempurna kesehatan dan lebih baiknya makanan rakyat ada umumnya .
Dengan program diatas maka AKI dapat dicegah serta ditekan sehingga dapat mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI).
KPP adalah suatu keadaan dimana selaput ketuban pada kehamilan yang telah variable 6 jam, setelah itu tidak diikuti tanda-tanda persalinan. Penyebab KPP bermacam-macam, diantaranya adalah servik inkompeten, ketegangan rahim berlebihan ( kehamilan ganda dan hidramnion ), dan kelainan letak janin dalam rahim. Sedangkan komplikasi KPP adalah infeksi peritonisis, rupture uteri, kematian janin, persalinan premature serta penekanan tali pusat. Dengan berbagai komplikasi tersebut, KPP merupakan salah satu penyebab kematian maternal .
Berhubungan dengan itu maka penulis tertarik untuk memahami lebih seksama tentang persalinan dengan riwayat KPP serta mengaplikasikan secara langsung di lapangan sehingga nantinya penulis mampu menjadi tenaga kesehatan yang profesional.

1.2       Tujuan
1.2.1  Umum
Memahami secara seksama tentang persalinan dengan riwaya KPP secara komprehensif sesuai dengan teori yang ada dan mengaplikasikan secaralangsung dilapangan.
1.2.2   Khusus
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu bersalin Ny “M” diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang:
a.       Memahami teori KPP
b.      Mengkaji data yang menunjang asuhan kebidanan pada ibu bersalin
c.       Menginterpretasikan data dasar untuk mengidentifikasi diagnose dan masalah
d.      Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial
e.       Mengidentifikasi kebutuhan dan tindakan segera
f.       Membuat rencana asuhan sesuai dengan kondisi
g.      Melaksanakan implementasi
h.      Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan

1.3       Batasan Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu bersalin PADA Ny “M” G11 P1001
 UK 39-40 minggu, Tunggal, Hidup, Intra Uterin, Let.Kep, Kesan Jalan Lahir Normal Kala1 Fase Laten dengan Riwayat KPP

1.4       Metode Penulisan
Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini penulis menggunakan 2 metode penulisan, yaitu:

1.      Pengkajian
Yaitu pengkajian langsung terhadap pasien yang ada di lapangan.
2.      Teknik Wawancara
Menanyakan hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh pasien
3.      Observasi
Mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang  kesehatan dan perawatan klien.
4.      Pemeriksaan Fisik
Memperoleh data obyektif dari pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
5.      Dokumentasi
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang sudah ada dalam status klien catatan medik dan penunjang lainnya.
6.      Studi Pustaka
Yaitu mengumpulkan data dengan melihat konsep teori pada buku-buku yang berhubungan dengan persalinan.

1.5       Waktu Penulisan
Penulisan asuhan kebidanan ini dilakukan saat Praktek Klinik Kebidanan 1II pada tanggal 28 Maret 2009 di IRD VK Bersalin Lt.II RSUD Dr. Soetomo Surabaya












BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 LANDASAN TEORI PERSALINAN FISIOLOGIS
2.1.1 Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat didunia luar dari rahim  mulai jalan lahir atau jalan lain.
                                                                                    (Sinopsis Obstetric,1998.Hal:91)
2.1.2 Istilah Yang Berhubungan Dengan Persalinan
2.1.2.1 Menurut Cara Persalinan
1.Persalinan Spontan (Normal/Eutacia)
Adalah Proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan dan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat..
2.Persalinan buatan (Abnormal / Dystocia)
Adalah Persalinan pervaginam dengan bantuan alat [tenaga dari luar]atau melalui dinding perut atau secara SC (sextio caesaria].
3.Persalinan Anjuran
Adalah apabila kekuatan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan obat-obatan.
2.1.2.2 Menurut Usia Kehamilan
1)      Abortus (keguguran)
Adalah berhentinya kehamilan  sebelum janin hidup diluar kandungan,usia kehamilan < 22 minggu dengan berat janin  <500gr.
2)      Persalinan Imatur
Adalah berhentinya kehamilan  seelum janin hidup diluar kandungan,usia kehamilan antara 22 minggu s/d 28 minggu dengan  berat janin antara 500 s/d 1000 gr.
3)      Persalinan Prematuritas
Adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan 28 minggu s/d 36 minggu dengan berat janin <2500gr.
4)      Persalinan Maturus (aterm atau cukup bulan)
Adalah Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan >37 minggu s/d 42 minggu  dengan berat janin >2500gr.
5)      Persalinan Post Maturus /serotinous/ lebih bulan
Adalah Pengeluaran hasil konsepsi  pada usia kehamilan >42 minggu dengan berat janin >4000gr dan ada tanda  postmaturus.
2.1.3 Istilah- Istilah Dalam Kehamilan Dan Persalinan 
ü  Gravida yaitu  seorang wanita sedang  hamil .
ü  Primigravida yaitu seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya .
ü  Multigravida yaitu seorang wanita yang pernah  melahirkan  dan dapat hidup diluar kandungan .
ü  Primipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya.
ü  Multipara yaitu seorang wanita yang telah melahirkan  anak hidup yang ke-2 dengan ke-5 kalinya.
ü  Grandemultipara yaitu  seorang wanita yang pernah melahirkan bayi  yang hidup dan mati >5.

2.1.4 Etiologi
Beberapa sebab timbulnya persalinan adalah:
1.Teori Penurunan Hormon
 Yaitu terjadinya  penurunan hormone Estrogen dan pregesteran  yang  mengkibatkan terjadinya peningkatan Hormon Oksitosin,yang pada akhirnya  hormon oksitosin  tersebut  merangsang otot rahim untuk  berkotraksi 
Ø  Penurunan hormon estrogen  dan Progesteron  terjadi akibat  penimbunan jaringan ikat dan penyempitan pembuluh darah.
Ø  Terjadi 1-2 minggu sebelum partus.
2.Teori Oksitosin Internal 
Ø  Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise posterior,perdarahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone mengubah sensitifitas otot rahim sehingga  terjadi  kontraksi Broxton Hick .
Ø  Menurunnya hormon progesteron dapat meningkatkan  produksi hormon oksitosin  yang dapat meningkatkan produksi hormone oksitosin yang dapat meningkatkan   aktifitas otot rahim  sehinga  terjadi  kontraksi .
3.Teori  Plasenta menjadi Tua
Proses penuaan  plasenta  terjadi  secara normal  pada usia  kehamilan 28 minggu,terjadi penimbungan  jaringan ikat  dan penyempitan pembuluh  darah  sehingga  produksi  hormon oksitosin  yang akan merangsang otot  rahim  berkontruksi .
4.Teori Distensi Rahim.
Pembesaran  dan peregangan  dinding  rahim dapat  menyebabkan ischemia  otot-otot rahim  sehingga  sirkulasi  darah pada  uterus ke plecenta  terganggu.

5.Teori Prostaglandin
Konsentrasi  prostaglandin  meningkat sejak  usia kehamilan  15 minggu  dikeluarkan oleh  desidua,peningkatan yang semakin  besar dapat  menimbulkan kontraksi  otot rahim
6.Teori Iritasi Mekanik
Dibelakang servik  terletak  ganglion  servikalis ( fleksus  frankenhauser), bila ganglion  ini ditekan  misalnya oleh kepala janin maka akan timbul kontraksi  uterus 
7.Teori Induksi Persalinan
yaitu  kontraksi  rahim  yang dengan  sengaja  di timbulkan.
Ø  Kontraksi  tersebut  dapat ditimbulkan  dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan:
1)      Gagang Laminaria  yaitu  memasukan larvinavia kedalam  kanolis  carvikatus dengan tujuan merangsang  fleksus frakenhauser
2)      Amniotomi yaitu pemecahan ketuban dengan alat.
3)      Oksitosin Drips yaitu pemberian  oksitosin  menurut tetesan perinfus.

2.1.5 Permulaan  Terjadinya  Pesalinan
Dengan adanya kontraksi  uterus dapat  menyebabkan:
1.      Turunnya kepala atau  bagian  terendah janin  masuk  pintu atas panggul [PAP][Lightening].
2.      Sering kencing  karena kandung kemih  terdesak oleh penurunan  bagian terendah janin .
3.      Perut melebar  karena fundus uteri  menurun 
4.      Rasa sakit dipinggang  karena tertekannya fleksus frankenhauser  yang terletak  disekitar  serviks.
5.      Terjadi pembukaan servik  karena kontraksi uterus.
6.      Terjadi pengeluaran lendir dan basah.
2.1.6 Faktor-Faktor Penting Dalam Persalinan
  1. Power (kekuatan)
yang terdiri dari:
·   His (kontraksi otot rahim),ada 3 yaitu:
1)      His Pembukaan
2)      His Pengeluaran janin
3)      His pelepasan dan pengeluaran placenta
·   Kontraksi otot dinding perut atau oto-otot rahim
Yang dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti dengan meningkatnya jaringan ikat.
·   Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
Timbul akibat perangsangan fleksus frakenhouser (fleksus ini terletak di sekitar serviks uteri). Terjadi kontraksi pada diafragma, pelvis yang berguna untuk mempercepat pembukaan serviks dan melebarkan bagian bawah vagina pada saat mengejan anus tampak terbuka.
·   Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
Ligamentum rotundum (Ligamentum uteri) adalah jaringan otot yang pada saat hamil mengalami hipertropi dan hiperflasi. Fungsinya adalah untuk menahan uterus agar tetap berada dalam posisi antefleksi.
  1. Passanger
·         Merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin dengan ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin, presentasi fetus dan posisi fetus
  1. Passage
Jalan lahir yang paling penting dalam menentukan proses persalinan adalah pelvis minor, yang terdiri dari susunan tulang yang kokoh dihubungkan oleh persendian dan jaringan ikat yang kuat. Pelvis minor (panggul kecil) ini terdiri atas :
a.      Pintu atas panggul
Batas atas panggul kecil dibentuk oleh promontorium, sayap sakrum, linea inominata, ramus superior os pubis dan sympisis pubis
b.      Bidang terluas panggul
Merupakan bidang terluas dalam ruangan panggul kecil, bidang ini membentang dari pertengahan sympisis, pertengahan asetabulum dan pertemuan sakral II dan III, ukuran depan belakang 12,75 cm dan ukuran melintangnya 12,5 cm


c.       Bidang sempit panggul
Bidang ini membentang melalui tepi bawah sympisis menuju ke spina isciadika dan memotong ujung atas sacrum
d.      Pintu bawah panggul
Terdiri dari dua segitiga dengan dasar garis pembatas tuber isciadikum dengan jarak 10,5 cm. Tinggi segitiga belakang 7,5 cm. Segitiga depan dibatasi oleh askus pubis ukuran depan belakang pintu bawah panggul 11,5 cm.
e.       Untuk menilai penurunan bagian terendah janin, ditentukan dengan bidang Hodge, yaitu :
Hodge I           :  sejajar dengan pintu atas panggul.
Hodge II         :  sejajar dengan Hodge I, melalui tepi bawah sympisis.
Hodge III        :  sejajar dengan Hodge II, melalui spina iscyadica.
Hodge IV        :  sejajar dengan Hodge III, melalui ujung os cocygis.
  1. Penolong persalinan
  2. Psikis
  3. Posisi
Ganti posisi secara teratur kala II persalinan karena dapat mempercepat kemajuan persalinan. Bantu ibu memperoleh posisi yang paling nyaman sesuai dengan keinginannya (APN, 2004)
a.      Posisi ½ duduk
Keuntungan       :Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan lebih mudah dalam mensupport perineum
b.      Posisi merangkap
Keuntungan       :Baik untuk persalinan bagi klien dengan punggung yang sakit dan peregangan minimal pada perineum
c.       Posisi jongkok atau berdiri
Keuntungan       :Membantu penurunan kepala janin dan membesar dorongan untuk meneran
d.      Berbaring miring ke kiri
Keuntungan       :Memberi rasa santai bagi ibu, memberi oksigenasi yang        baik dan membantu mencegah terjadinya laserasi
  1. Tempat





2.1.7 Tanda-Tanda Inpartu
1.      His yang adekuat (kontraksi uterus semakin kuat dan teratur serta berjarak semakin pendek).
2.Terjadi pengeluaran lendir atau lendir bercampur darah (Bloody Show).
3.Dapat disertai pecahnya ketuban.
4.      Pada pemeriksaan dalam didapatkan servik lunak,terjadi pendataran,dan pembukaan servik.
2.1.8 Pembagian Tahap Persalinan
Tahap-tahap persalinan terdiri dari 4 kala,yaitu :
1.      Kala I  (Kala Pembukaan)
Yaitu dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatan) hingga servik membuka lengkap (10 cm).

Ø  Kala I persalinan terdiri dari 2 fase ,yaitu :
1)      Fase laten
-    Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap.
-    Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm.
-    Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
-    Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantaranya 20-30 detik.
2)      Fase Aktif
-    Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan menigkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih 10 dalam menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
-    Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm perjam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1cm-2 cm (multipara).
-    Terjadinya penurunan bagian terbawah janin.
-    Pada umumnya berlangsung ± 6 jam.
-    Dibagi menjadi 3 subfase,yaitu :
(1)   Periode akselerasi→ berlangsung 2 jam,pembukaan menjadi 4 cm..
(2)   Periode dilatasi maksimal (steady)→selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
(3)   Periode deselerasi→berlangsung lambat,dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm.

2.      Kala II (  Kala Pengeluaran Janin)
Yaitu dimulai ketika pembukaan cervik sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Ø  Gejala dan tanda Kala II adalah :
-    Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi,akibat turunnya kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa meneran.
-    Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan vagina.
-    Perineum menonjol.
-    Vulva/vagina dan sfingter ani membuka,terjadi karena tekanan pada anus,ibu merasa seperti ingin buang air besar sehingga sfinter ani membuka.
-    Meningkatnya pengeluaran lendir bercanpur darah,
Ø   Tanda pasti kala II ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif) yang hasilnya adalah :
Ø  His terkoordinir,kuat,cepat,dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali.Dengan his meneran yang terpimpin akan lahirlah kepala,dan diikuti oleh seluruh badan janin.
Ø  Lamanya kala II pada primigravida 1
3.      Kala III ( Kala Uri )
Yaitu dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya placenta dan selaput ketuban.
Ø  Setelah bayi lahir kontraksi berhenti 5 s/d 10 menit,dengan lahirnya bayi,mulai pelepasan placenta pada lapisan nitabusch karena sifat retraksi otot rahim.
Ø  Setelah beberapa menit his berhenti uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat,dan berisi placenta yang menjadi 2 x tebal sebelumnya.beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri dalam waktu 5-10 menit seluruh plecenta terlepas,terdorong ke vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atau dengan sedikit dorongan dari ats shimpisis atau fundus uteri.
Ø  Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
Ø  Lepasnya placenta dapat diperkirakan dengan adanya tanda-tanda dibawah ini,yaitu:
1)      Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri.
2)      Tali pusat memanjang.
Tali pusat terlihat menjulur keluar malalui vulva (Tanda Ahfeld)
3)      Semburan darah mendadak dan singkat.
Darah yang berkumpul dibelakang placenta akan membantu mendorong placenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi.
Apabila kumpulan darah (retroplacental Pooling) dalam ruang diantara dinding uterus dan permukaan dalam placenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi placenta yang terlepas.
Semburan darah kira-kira 100-200 cc.
4.      Kala IV (Kala Observasi )
Yaitu dimulai setelah lahirnya placenta dan berakhir 2 jam setelah itu.
Ø  Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Ø  Observasi yang dilakukan diantaranya adalah :
-    Tingkat kesadaran dan keadaan umum klien.
-    Pemeriksaan TTV yang meliputi: Tekanan darah,suhu,nadi,dan pernafasan.
-    Kontraksi uterus.
-    Perdarahan
-    Kandung kemih.
Ø  Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.

2.1.9 Lamanya Persalinan Pada Primigravida dan Multigravida
Tahap Persalinan
Primigravida
Multigravida
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV
10 – 12 jam
1 – 1,5 jam
1 – 10 menit
10 menit
6 – 8 jam
1,5 – 1 jam
10 menit
2 jam
Jumlah (tanpa memasukkan Kala IV yang bersifat obseravasi)
10 – 12 jam
8 – 10 jam




2.1.10 Lima Benang Merah Dalam Persalianan
Lima benang merah merupakan aspek dasar yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman.Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap persalinan,baik normal maupun pathologis.
Lima benang merah ini akan selalu ber laku dalam persalinan,mulai dari kala I sampai kala IV termasuk penatalaksanaan BBL.
v  Lima benang merah tersebut adalah :
1.      Membuat Keputusan Klinik
Membuat keputusan klinik merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhanyang diperlukan oleh klien.Keputusan ini harus akurat,komprehensif,dan aman,baik bagi klien dan keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan.
Membuat keputusan klinik tersebut dihasilkan melalui serangkaian proses dan metode yang sistematik menggunakan informasi dan hasil dari kognitif dan intuitif serta dipadukan dengan kajian teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence-based),ketrampilan dan pengalaman yang dikembangkan melalui berbagai tahapan yang logis dan diperlukan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah dan terfokus pada pasien.(Varney,1997)
2.      Asuhan Sayang Ibu
Adalah asuhan yang menghargai budaya,kepercayaan dan keinginan sang ibu.
Salah satu prinsip dasar asuhan saying ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalianan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapat rasa aman dan keluaran yang lebih baik.(Enkin,et al,2000)
3.      Pencegahan Infeksi
Adalah bagian esensial dari semua asuhan yang diberikan pada ibu dan BBL dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran bayi.
Ø  Prinsip-prinsip PI,yaitu :
1)      Setiap orang (Ibu,BBL,penolong persalinan) harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi dapat bersifat asimtomatik (tanpa gejala).
2)      Setiap orang harus dianggap berisiko terkena infeksi.
3)      Permukaan benda disekitar kita,peralatan dan benda-benda lain yang akan dan telah bersentuhan dengan permukaan kulit yang tak utuh ,lecet selaput mukosa,atau darah harus dianggap terkontaminasi hingga setelah digunakan harus diproses dengan benar.
4)      Jika tidak diketahui apakh permukaan,peralatan,atau benda lainnya telah diproses dengan benar maka semua itu harus dianggap masih terkontaminasi.
5)      Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total,tapi dapat dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan PI secara benar dan konsisten.
Ø  Yang termasuk tindakan PI adalah :
-          Cuci tangan
-          Memakai handscoon dan pelindung lainnya
-          Menggunakan tekhnik aseptic
-          Memproses alat bekas pakai
-          Menangani peralatan tajam dengan aman
-          Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk pengelolaan sampah secara benar)
4.      Pencatatan (Dokumentasi)
Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik karena memungkinkan penolong persalinan dan kelahiran bayi.
Partograf adalah bagian terpenting dari proses pencatatan selama persalinan.
Ø  Aspek - aspek penting dalam pencatatan adalah :
1)            Tanggal dan waktu asuhan tersebut diberikan.
2)            Identifikasi penolong persalinan.
3)            Paraf atau tanda tangan (dari penolong persalinan) pada semua catatan.
4)            Mencakup informasi yang berkaitan secara tepat,dicatat dengan jelas,dan dapat dibaca.
5)            Suatu system untuk memelihara catatan pasien sehingga selalu siap tersedia.
6)            Kerahasiaan dokumen-dokumen medis.
5.      Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap,diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir.
Sangat sulit untuk menduga kapan penyulit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya ke fasilitas kesehatan secara optimal dan tepat waktu (jika penyullit terjadi) menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan.
Ø  Aspek-aspek penting daalam mempersiapkan rujukan adalah :
B      :  Bidan
A      :  Alat
K      :  Keluarga
S       :  Surat
O      :  Obat
K      :  Kendaraan
U      :  Uang

2.1.11 Asuhan  Selama Persalinan
Asuhan yang diberikan selama persalinan dilakukan sesuai dengan pembagian dalam masa persalianan,yaitu mulai kala I s/d kala IV.
1.      Kala I
·         Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan, dan kesakitan
·         Berilah dukungan dan yakinkan dia
·         Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannnya
·         Dengarkan keluhannya dan cobalah untuk lebih sensitif terhadap perasaannya.
·         Jika Ibu tersebut tampak kesakitan, dukungan/asuhan yang dapat diberikan:
-          Lakukan perubahan posisi
-          Posisi sesuai dengan keinginan ibu
-          Sarankan ia untuk berjalan
-          Ajaklah orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat atau menggosok punggungnya atau membasuh mukanya diantara kontraksi.
-          Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai dengan kesanggupannya
-          Ajarkan kepadanya teknik bernafas.
·         Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
·         Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
·         Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemalangannya setelah buang air kacil/besar
·         lbu bersalin biasanya merasa pamas dan banyak keringat, atasi dengan    cara:
-          Gunakan kipas angin atau AC dalam kamar
-          Menggunakan kipas biasa
-          Menganjurkan ibu untuk mandi sebelumnya.
·         Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi, berikan cukup minum.
·         Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
2.      Kala II
·         Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan :
-          Mendampingi ibu agar merasa nyaman.
-          Menawarkan minuman, mengipasi dan memijat ibu.
·         Menjaga kebersihan diri
·         Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
·         Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu, dengan cara
-          Menjaga privasi ibu
-          Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
-          Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
·         Mengatur posisi ibu dalam membimbing meneran dapat dipilih posisi berikut
-          Jongkok
-          Menungging
-          Tidur miring
-          Setengah duduk.
-          Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri, mudah mengedan, kurangnya trauma vagina dan perineum dan infeksi.
·         Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjiirkan berkemilan sesering mungkin
·         Memberikan cukup minum : memberi tenaga, dan mencegah dehidrasi.
3.      Kala III
·         Memberikan oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta
-          Oksitosin dapat diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi
-          Jika oksitosin tidak tersedia, rangsang putting payudara ibu atau susukan bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg 1 m
Contoh : jangan berikan eruometrin kepada ibu dengan preeklompsia. eklampsia atau dengan tekanan darah tinggi, karena hal ini akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit serebro-vaskular.
·         Lakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT
·         PTT dilakukan
·         Hanya selama uterus kontraksi.
·         Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat mendekati plasenta, keluarkan plasenta dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban
·         Segera setelah plasenta dan selaputnya dikeluarkan, masase fundus agar menimbulkan kontraksi hal ini dapat mengurangi darah dan mencegah perdarahan pasca persalinan.
·         Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 30 menit
-          Periksa kandung kemih dan lakukan kateterisasi jika kandung kemih penuh
-          Periksa adanya tanda-tanda pelepasan plasenta.
-          Berikan oksitosin 10 unit 1 M dosis ketiga, dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama
-          Siapkan rujukan jika tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta
·         Periksa wanita tcrsebut secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episiotomi.
4.      Kala IV
·         Periksa fundus setiap 15 menit pada, jam pertama dun setiap 20-30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras.
·         Periksa tekanan darah, nadi, kantong kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua.
·         Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi.
·         Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kemih
·         Biarkan ibu beristirahat ia telah bekrja keras, melahirkan bayinya.
·         Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi, sebagai permulaan dengan menyusui bayinya.
·         Bayi sangat siap segera setelah lahir. Hal ini sangat tepat untuk memulai memberikan ASI. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
·         Jika ibu perlu kekamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah Persalinan. Pastikan ibu sudah buang air kecil dalam 3 jam pasca persalinan.
·         Ajarilah ibu atau anggota keluarga tentang
-          Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
-          Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi

2.1.12 Pengawasan Persalinan Dengan Partograf
v       Pencatatan selama fase aktif persalinan
Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi simulai pada fase aktif Persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif Persalinan termasuk.
1.      Informasi tentang ibu
Nama, umur, gravida, para, abortus (keguguran), nomor catatan medis/nomor puskesmas, tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika dirumah, tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu), waktu pecahnya selamat ketuban.
2.      Kondisi janin
-          DJJ
-          Warna dan adanya air ketuban
-          Penyusupan (molase) kepala janin
3.      Kemajuan persalinan
-          Pembukaan servik
-          Penurunan bagian terbawah janin atau preseniasi janin
-          Garis waspada dan garis bertindak
4.      Jam dan waktu
-          Waktu mulainya fase aktif persalinan
-          Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5.      Kontraksi uterus
-          Frekuensi dan lamanya
6.      Obat-obatan dan cairan yang diberikan
-          Oksitosin
-          Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan
7.      Kondisi Ibu
-          Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh
-          Urin (volume, aseton atau protein)
8.      Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang tersedia disisi partograf atau dicatat kemajuan persalinan)

v        Pencatatan pada lembar belakang partograf
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-­hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta tindakan-­tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala satu hingga kala empat (termasuk bayi baru lahir). Itulah sebabmya bagian ini disebut sebagai catatan persalinan. Nilai dan catatan asuhan yang diberikan pada ibu dalam masa nifas terutama selama persalinan ke empat untuk memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya penyulit dan membuat keputusan klinik yang sesuai. Dokumentasi ini sangat penting untuk membuat keputusan klinik. terutama pada pemantauan-pemantauan kala IV (mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan). Selain itu catatan persalinan (yang sudah diisi dengan lengkap dan tepat) dapat pula digunakan untuk menilai/memantau sejauh mana telah dilakukan pelaksanaan asuhan persalinan yang bersih dan aman.

2.1 13 Standart Pertolongan Persalinan
Terdapat empat standart dalam standart pertolongan seperti berikut ini :
a.Standart 9               : Asuhan  Persalinan Kala I
Pernyataan standart :
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai,dengan memperhatikan kebutuhan klien,selama proses persalinan berlangsung.
b.      Standart 10          : Persalinan Kala II yang Aman
Pernyataan Standart :
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman,dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
c. Standart 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
Pernyataan standart :
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
d.      Standart 12          : Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui    Episiotomi
Pernyataan Standart :
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama,dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan,diikuti dengan penjahitan perineum.































KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
Ø  Pengertian
Asuhan Kebidanan adalah aktifitas atau Intervensi yang dilakukan oleh bidan yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan dalam KIA/KB. (DepKes RI , 1993)
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien , bidan menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah yang difokuskan pada suatu proses yang sistematik dan analisis.
Asuhan persalian adalah Asuhan yang diberikan pada ibu selama persalinan mulai kala I sampai dengan Kala IV.
Ø  Tujuan
Tujuan inti dari pemberian Asuhan persalinan adalah Untuk memberikan asuhan yang adekuat, terdasar ,dan terstandart pada ibu bersalin dengan memperhatikan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, serta penyakit dahulu sehingga ibu dapat melewati proses persalinannya dengan aman..
Ø Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan kita menggunakan Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan menurut ”Hallen Varney”,yaitu:
I.            Pengkajian Data
II.         Identifikasi Diagnosa, Masalah, dan Kebutuhan
III.      Identifikasi Diagnosa Potensial dan Masalah Potensial
IV.      Identifikasi Kebutuhan Segera
V.         Intervensi / Pengembangan Rencana
VI.      Implementasi
VII.   Evaluasi

I.             PENGKAJIAN
Yaitu tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan suatu proses yang sistimatis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehahatan klien.(Iyer et al,1996)
Pengkajian dilakukan oleh petugas kesehatan dengan cara :
·         Wawancara,dan
·         Pemeriksaan langsung pada pasien.
Tetapi bila pasien dalam keadaan koma, maka wawancara dilakukan pada keluarga, pengantar, atau pandamping pasien.

a.      Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang didapat dari hasil/wawancara (anamnesa) langsung kepada klien dan keluarga serta tim kesehatan lainnya.
Data subyektif ini mencakup semua keluhan-keluhan dari klien terhadap masalah kesehatan yang lain.
(1)      Biodata/Identitas pasien
Pengkajian pada pasien untuk mengetahui nama, suami, umur, agama, pendidikan,pekerjaan,alamat.
(2)      Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien/pasien saat ini yang menyebabkan pasien MRS.
(3)      Riwayat Kebidanan
Riwayat menstruasi untuk mengetahui menarche,siklusnya,banyak darah yang keluar,lamanya haid,flour albus,HPHT,TP,nyeri atau tidak.
(4)      Riwayat Kehamilan,Persalinan,dan Nifas Yang Lalu
·         Kehamilan
Untuk mengetahui apakah itu sebenarnya pernah hamil beberapa kali saat persalinan ada resiko dan penyakit kehamilan.
·         Persalinan
Meliputi janis persalinan,ditolong siapa,dimana,dan bagaimana keadaan (BB/PB) waktu lahir atau tidak ada penyulit persalinan.
·         Nifas
Meliputi ada tidaknya penyulit/gangguan selama masa nifas atau tidak.
(5)      Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui apakah itu pernah menderita penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilannya untuk mengetahui selama kehamilan ini,periksa dimana,sudah berapa kali,mendapat apa saja saat periksa hamil,mendapat TT berapa kali.
(6)      Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui apakah keluarga pernah menderita penyakit menahun atau menular seperti TBC,jantung,hipertensi.
(7)      Riwayat KB
Untuk mengetahui KB apakah yang pernah digunakan sebelum hamil/keluhan saat KB dan rancana KB setelah persalinan.
(8)      Pola Kebiasaan Sehari-hari
Untuk mengetahui pola kebiasaan ibu saat hamil atau sebelum hamil.
(9)      Pola Psikososial
a.       Keadaan Psikologi
Bagaimana perasaan ibu, suami, dan keluarga dalam menerima kehamilan ini.
b.      Keadaan Sosial
Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga,tetangga dan masyarakat.

b.      Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diobservasi dan diukur secara langsung pada pasien. (lyer et al,1995)
Informasi data ini biasanya diperoleh melalui:
1.      Inspeksi
2.      Palpasi
3.      Auskultasi
4.      Perkusi

1.      Pemeriksaan Fisik
(1)         Keadaan Umum
Untuk mengetahui kesadaran secara keseluruhan
(2)         Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran
(3)         Bentuk Tubuh
(4)         TTV (Tanda-tanda Vital)
-          Tekanan darah    :  Untuk mengetahui tekanan darah ibu
-          Nadi                    :  Untuk mengetahui frekwensi tekanan jantung ibu permenit
-          Pernafasan          :  Untuk mengetahui pernafasan ibu permenit
-          Suhu                   :  Untuk mengetahui temperatur ibu

2.      Pemeriksaan Khusus
a.      Inspeksi
-          Kepala  :Bentuk kepala,warna kulit ada lesi atau tidak
-          Rambut :Bersih/tidak, rontok/tidak, warna rambut, kering /lembab/basah.
-          Wajah   :Pucat/tidak,oedema/tidak.
-          Muka    :Terdapat cloasma gravidarum atau tidak.
-          Mata     : Mata kanan kiri simetris/tidak, konjunctiva pucat/tidak, sklera icterus/tidak, terdapat oedem pada palpetra atau tidak.
-          Telinga  : Simetris/tidak, ada kelainan bentuk/tidak, ada pengeluaran serumen/tidak, bersih/tidak, bila perlu ada gangguan pendengaran atau tidak.
-          Hidung :Simetris/tidak, bersih/tidak, polip/tidak, ada pengeluaran sekret / tidak, ada kelainan atau tidak.
-          Mulut    : Simetris/tidak, mukosa bibir kering/lembab, pucat / tidak, stomotitis/tidak, ada gigi palsu/tidak, ada caries gigi/tidak.
-          Leher    : Simetris/tidak, ada lesi/tidak, ada pembesaran kelenjar  tyroid dan vena jugularis/tidak.
-          Dada       : Simetris/tidak.
-          Mamae :Simetris/tidak, hiperpigmentasi pada areola/tidak, colostrom keluar/tidak.
-          Abdomen   :   Simetris/tidak,      pembesaran perut sesuai usia kehamilan / tidak, lesi/tidak, luka bekas SC/tidak, strie gravidarum dan linea nigra ada/tidak.
-          Genetalia  : Vulva bersih / tidak, terdapat pengeluaran lendir / tidak, oedema / tidak, varices / tidak, pembengkakan kelenjar bartholini / tidak, ada kandiloma / tidak.
-          Anus          :   Bersih / tidak, ada hemoroid /tidak.
-          Extremitas Atas Bawah      :  Simetris / tidak,varices / tidak.ada gangguan pergerakan / tidak.
b.      Palpasi
-          Kepala  :  ada benjolan / tidak
-          Leher    :  terdapat pembesaran tyroid / tidak,ada bendungan vena jugularis  / tidak.
-          Mamae  :  Ada masa dan nyeri tekan / tidak,colostrom sudah keluar / tidak.
-          Abdomean
·      Leopold I         :    Untuk mengetahui TFU dan bagian yang ada di fundus.
·      Leopold II        :    Untuk mengetahui bagian yang ada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.
·      Leopold III      :    Untuk mengetahui bagian terendah janin,dan sudah    masuk  PAP /belum.
·      Leopold IV      :    Untuk mengetahui kepala janin sudah masuk PAP /belum ,dan seberapa bagian yang telah masuk.
c.       Auscultasi
·      Dada           :  Terdapat wheezing dan ronchi / tidak.
·      Abdomen    :  Untuk mendengar DJJ.
d.      Perkusi
 Reflek Patella positif / tidak.

3.      Periksaan Dalam
·         Untuk mengetahui Pembukaan servik
·         Untuk mengetahui Effecement
·         Untuk mengetahui Ketuban utuh / tidak
·         Untuk mengetahui letak Janin
·         Untuk Mengetahui Hodge

4.      Pemeriksaan Penunjang
Merupakan data yang diperlukan untuk menunjang diagnosa,dapat berupa :
·      Pemeriksaan laboratorium
·      Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
·      Pemeriksaan Rontgen
Pemeriksaaan ini selain untuk mengetahui keadaan psikis ibu juga untuk mengetahui tanda awal dan akhir adanya komplikasi.

II.          IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH, dan MASALAH (INTERPRETASI DATA)
Untuk mengetahui / menentukan diagnosa, data subyektif, data obyektif, kemudian masalah, dan kebutuhan saat itu.

III.       IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL DAN MASALAH POTENSIAL
Untuk mengetahui diagnosa potensial dan masalah potensial, berdasarkan Interpretasi data.
IV.       IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Untuk mengetahui tindakan saat ini yang perlu dilakukan.

V.          INTERVENSI
Untuk menentukan tujuan /kriteria dari diagnosa kemudian menentukan rencana yang akan dilakukan.
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan ini diharapkan ibu mengerti tentang keadaannya.

VI.       IMPLEMENTASI
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan merupakan realisasi dari rencana asuhan.Dalam pelaksanaannya bidan harus bertanggung jawab, dan setiap melakukan Asuhan Kebidanan ditulis dalam bentuk catatan kebidanan, serta dilaksanakan secara efisien, aman, dan tepat.
Untuk membantu memecahkan masalah dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan baik, maka diperlukan kerja sama yang baik pula dari berbagai pihak, baik antara tim kesehatan maupun dengan keluarga klien.

VII.    EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam Asuhan Kebidanan yaitu perbandingan yang sistematik dan terencana kesehatan ibu hamil dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan peran keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan Evaluasi adalah Untuk menilai dalam rencana Asuhan Kebidanan yang sudah tercapai. Ini dilaksanakan berorientasi dalam rencana tindakandan dituliskan dalam bentuk catatan perkembangan.
·         Dalam evaluasi menggunakan format SOAP:
S     :  Data yang diperoleh dari pernyataan klien secara langsung.
O     :  Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.
A     :  Pernyataan antara S dan O.
P     :  Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.


BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN NY “W” G׀׀P׀000׀ UK 40 MINGGU
INPARTU KALA I FASE AKTIF dengan ANEMIA SEDANG
DI PONEK RSUD JOMBANG

 

I.       PENGKAJIAN DATA
Tanggal :13 November 2011                                                 Jam : 21.00 WIB
A.    Data Subyektif
1.      Biodata Klien
Nama             :  Ny “W
Umur             :  35 Th
Agama           :  Islam
Suku/Bangsa :  Jawa/Indonesia
Pendidikan    :  SMP
Pekerjaan       :  Swasta
Alamat           :  Jl.Dharma Husada Surabaya
Nama             :  Tn “I
Umur             :  33 th
Agama           :  Islam
Suku/Bangsa :  Jawa/Indonesia
Pendidikan    :  SMP
Pekerjaan       :  Wiraswasta
Alamat           : Tembelang Jombang

2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang kedua ,perutnya terasa mules dan kepalanya pusing.
3.      Riwayat mestruasi
Menarche                     : 14 tahun
Siklus                           : 25 hari
Lamanya                      : 7 hari
Sifat darah                   : Encer
Bau                              : Anyir
Banyaknya                   : Hari 1-3 ganti softek 3 ´/hari,
                                     Hari 4-6 ganti softek 2 ´/hari
Teratur/tidak                : Teratur
Disminorhea                 : -
Flour albus                   : -


4.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No
Anak
UK
Jenis persalinan
Tempat persalinan
Komplikasi
Penolong
L/P
BB/PB lahir
KB
Ibu
Bayi
1.
2
.
12 tahun
HAMIL
9bl
INI
Spt B Kep
BPM
-
-
bidan
L
3000/50
Suntik

5.    Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang
*   Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilannya yang kedua dengan UK 9 bulan.
*   Pergerakan anak dirasakan pertama kali pada UK 5 bulan.
Keluhan pada :
Trimester I                   :   Mual-muntah dan pusing
Trimester II                 :   Tidak ada
Trimester III                :   Tidak ada
6.    Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan bahwa tidak pernah di rawat di RS/PKM dan tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti penyakiy kuning dan paru-paru maupun penyakit menurun seperti kencing manis dan asma.
7.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak pernah ada yang menderita penyakit menurun seperti kencing manis,darah tinggi,asma, dan tidak pernah ada yang menderita penyakit menahun seperti paru-paru.serta dalam keluarga tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari pihak suami ataupun klien sendiri.
8.    Riwayat Sosial Budaya
Status                             : Kawin
Kawin                            : 1 xsehari-hari adalah bahasa Jawa.
Hubungan klien dengan suami dan keluarga baik-baik saja,hal tersebuut terbukti saat klien datang ke bidan dan selama persalinan suami dan keluarganya sabar menunggu dan menemani klien
Lama perkawinan          : 13 Tahun
Umur saat kawin            : 22 Tahun
Klien dan suami sama-sama dari suku Jawa dan bahas yang dugunakan.
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan dalam hal mengkonsumsi makanan dan klien mengatakan tidak pernah minum jamu.
9.    Riwayat KB
          Ibu mengatakan setelah kelahiran anak pertamanya dirinya menggunakan KB suntik 3 bulan selama 7 tahun ( 1994 -2011 )
Pola Kebiasaan Sehari-Hari
-   Pola nutrisi
Saat hamil                   : Makan ± 3 ´/hari dengan menu nasi, sayur, lauk pauk, dan sayur
                    Minum ± 6 gelas/hari air putih.
Saat inpartu                : Makan ± 3 sendok, komposisi nasi, lauk pauk dan sayur
                             Minum ± 1 gelas/hari air putih.
-                                                                       Pola istirahat

Saat hamil                   : Tidur Siang ± 2 jam, mulai jam 13.00 WIB- 15.00 WIB
                             Tidur malam ± 7 jam , mulai jam 21.30 WIB- 04.00 WIB
Saat inpartu                : Tidak tidur
-   Pola eliminasi
Saat hamil                   : BAK 3-4 ´/hari dengan warna kuning jernih, bau khas.
                             BAB 1´/hari dengan konsistensi lembek, baunya khas
Saat inpartu                : BAK 2 ´ dengan warna kuning jernih, bau khas.
                             BAB 1 x, konsistensi lembek, baunya khas.
-                                                                       Pola aktifitas
Saat hamil                   : Ibu bekerja setiap hari mulai jam 06.00 WIB – jam 11.00 WIB
Saat inpartu                : Ibu hanya miring kanan kiri untuk menggerakkan tubuhnya.
-   Pola personal hygiene
Saat hamil                   : Mandi 2´/hari, gosok gigi 2´/hari, keramas 2´/mggu, ganti baju 2x/hari.
Saat inpartu                : Ibu hanya diseka Ix

10.     Pola psikososial
Ø Keadaan spikologi
-  Ibu mengatakan bahagia dengan kehamilannya
-  Suami dan keluarga, mendukung kehamilan ini
-  Jenis kelamin laki-laki/ perempuan sama saja, yang pentingibu dan bayinya sehat
Ø Keadaan Sosial
Ibu mengatakan hubungannya dengan suami, keluarga dan tetangganya baik.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan fisik secara umum
Keadaan umum       : Baik
Kesadaran               : Composmentis
TTV                         : TD         : 100 /60 mmhg           RR       : 22x/menit
                                 N                        : 82 / menit                  S          : 36,2ºC
BB                           : 56 kg
TB                           : 150 cm
Lila                          :   25 cm
2.      Pemeriksaan Fisik secara khusus
a.      Inspeksi
Kepala               : Simetris,tidak tampak ketombe, rambut tampak lurus dan hitam, kulit kepala tampak bersih.
Muka                 : Simetris,tidak tampak pucat, dan tidak tampak adanya cloasma gravidarum,dan tidak tampak adanya oedema.
Mata                  : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih.
Telinga               : Simetris, tidak tampak serumen.
Hidung              : Simetris, tidak tampak adanya polip, tidak tampak adanya secret, tidak tampak adanya kelainan.
Mulut                 : Simetris,mukosa bibir lembab,tidak tampak adanya stomatitis dan caries gigi.
Leher                 : Simetris,tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid, dan kelenjar limfe,serta tidak tampak adanya bendungan vena jugularis.
Dada                  : Simetris, tidak tampak adanya tarikan dinding dada.
Mamae               : Putting susu tampak menonjol, tampak adanya hyperpigmentasi areola mamae.
Abdomen          : Tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan,tidak tampak adanya linea nigra,tidak tampak adanya strie gravidarum,tidak tampak adanya bekas luka operasi.
Genetalia           : Vulva tidak tampak oedema,tidak tampak varises  dan tidak tampak candiloma.
Anus                  : Tidak tampak adanya haemoroid.
Ekstrem atas      :  Simetris, tidak tampak adanya oedema dan varises, tangan bagian kanan tampak terpasang infuse RL.
Ekstrem Bawah :  Simetris,tidak tampak oedema dan varises serta tidak tampak gangguan pergerakan.
b.      Palpasi
Kepala     : Tidak teraba adanya benjolan abnormal.
Leher       : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena jugularis.
Mamae     : Tidak teraba adanya tumor, tidak ada nyeri tekan,  colostrum sudah keluar Å/Å. 
Abdomen  :               Leopold I           : 3 jari di bawah Px, pada bagian fundus uteri teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong janin).
                  Leopold   II   : Pada perut Ibu sebelah kiri teraba keras, datar dan memanjang seperti papan (Puki) dan pada perut ibu sebelah kanan teraba bagian kecil janin (kaki dan tangan).
                  Leopold   III  : Pada bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala janin),kepala sudah masuk PAP.
                  Leopold   IV  : Kepala sudah masuk PAP, kepala tidak dapat digoyangkan (divergen). 4/5
Menurut Spiegelberg       :  TFU         : 30cm di atas simphisis
                                          Menurut Jonshon-Tausak: TBBJ         : (30-11) x 155 = 2945 gram
c.      Auskultasi
Dada                      : Tidak terdengar bunyi wheezing dan ronchi
Abdomen               : DJJ terdengar disebelah kanan perut ibu, sejajar dengan pusat agak kebawah dengan frekwensi 140x/menit.
d.     Perkusi
Ekstrem  bawah     : Reflek patella : positif/positif
e.      Pemeriksaan Dalam
 VT tanggal 13/11/11
Jam   09.35      :5 cm/ eff 75% / Let kep / UUK / HII /Ket +
          10.15     :10cm / eff % / Let kep / UUK / H III+ / Ket -
f.       Pemeriksaan Penunjang
HB 8,1

II.           IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH, DAN KEBUTUHAN (INTERPRETASI DATA)
Dx    : Ny”W” G׀׀P׀000׀UK 40 minggu,Tunggal, Hidup, Intra uterin, letak kepala, inpartu kala I fase aktif keadaan ibu dan janin lemah dengan ANEMIA SEDANG
Ds     :  Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke-2 dengan umur kehamilan 9 bulan, merasa kenceng-kencengbertambah waktu bertambah sakit serta mengeluarkan lendir bercampur darah dan kepalanya terasa pusing.
Do    :  Keadaan Umum        :Baik
Kesadaran                 : ComposMentis   
TTV                          : TD    :100/60 mmHg
N                  :       82x /menit
S       :       36,2 0C
RR    :       22 x /menit
DJJ         : 140 x/m
Leopold I                 :TFU 3 jari di bawah Px,pada bagian fundus uteri teraba bulat, lunak,tidak melenting( bokong)

Leopold II         : Pada perut Ibu sebelah kanan teraba keras,datar dan memanjang seperti papan (Puka) dan pada perut ibu sebelah kiri teraba bagian kecil janin (kaki dan tangan).
Leopold III       : Pada bagian bawah teraba bulat, keras, melenting (kepala janin),kepala sudah masuk PAP.
Leopold IV       : Kepala sudah masuk PAP, kepala tidak dapat digoyangkan (divergen). 4/5
Periksa Dalam:
©    Vulva                    : Keluar darah bercampur lendir
©  Pembukaan            : 10cm
©  Effecement           : 100%
©  Ketuban                 : Utuh                                    
©   Presentasi : Belakang kepala
©  Denominator           : UUK
©  Penurunan kapala   : Hodge III +
Kebutuhan     : - Dukungan /support mental dari keluarga serta petugas kesehatan
                                                  Lingkungan yang nyaman
                                       -  Observasi CHPB dan TTV
                                       -  Penjelasan tentang kemajuan persalinan
                                       -  Pendampingan oleh suami / keluarga
                                       - Transvusi darah           
            Masalah              :-
III.        IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL DAN MASALAH POTENSIAL
 Terjadi HIPOKSIA
IV.        KEBUTUHAN SEGERA
-OKSIGENASI
-TRANSFUSI
V.           RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH
Diagnosa:Ny”W” G׀׀P׀000׀UK 39-40 minggu,Tunggal, Hidup, Intra uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, K/U ibu dan janin LEMAH, inpartu kala I FASE AKTIF dengan ANEMIA SEDANG
Tujuan        :  Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 1 6 jam diharapkan persalinan dapat berjalan secara fisiologis dan kadar HBnya tidak turun.
Kriteria hasil :    a.TTV normal  : TD     = 110/70 – 120/80 mm Hg
N      =        80 – 100        x /menit
S       =        365 - 375                  0C
RR    =        18 – 20        x /menit
b.Persalinan berjalan dengan Normal

Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapeautik pada klien
R/ Dengan pendekatan terapeutik maka akan tercipta antara klien dengan petugas kesehatan.
2.      Jelaskan kondisi pasien
R/ Pasien mengetahui kondisi kesehatannya.
3.      Observasi TTV dan CHPB
R/ Mendeteksi dini adanya komplikasi pada ibu .
4.      Beritahukan tentang kondisi ibu dan kemajuan persalinannya.
R/ Selama proses persalinan ibu merasa cemas dan khawatir.
5.      Persiapan alat-alat
R/ Penanganan Proses persalinan lebih efektif .
6.      Berikan cairan dan nutrisi
R/ Dengan diberikannya cairan dan nutrisi maka kebutuhan klien akan nutrisi tercukupi sehingga dapat digunakan sebagai tenaga untuk mengejan selama persalinan.
7.      Pastikan kandung kemih kosong
R/  Kandung kemih yang penuh dapat menghalangi turunnya kepala janin.
8.      Berikan asuhan persalinan 58 langkah
R/  Dengan asuhan persalinan normal 58 langkah proses persalinan berjalan efektif
9.      Observasi 2 jam post partum
R/  Dengan observasi 2 jam post partum keadaan klien dapat dipantau serta deteksi dini adanya komplikasi
VI.        IMPLEMENTASI
NO
Hari
Tanggal,Jam
Kegiatan
TTD
1


























Kamis
13 11 11
09.50 WIB





10.50 WIB
















v  Melakukan pendekayan terapeautik kepada klien dengan cara :
-          Memperkenalkan diri kepada klien dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada klien.
-          Menanyakan data klien,serta keluhan yang dirasakan klien.
v  Memberitahu ibu bahwa kondisi kesehatannya lemah.
v  Mengobservasi TTV dan CHPB
His : 5 x 45” x 10’
DJJ : 140x/mnt
VT: 10cm
Eff:100%
Presentasi: Letak kepala
Hodge:III+
Ket:(-) warna jernih
v  Memberitahu ibu bahwa pembukaannya sudah lengkap,keadaan ibu dan janin baik.
v  Memeriksa kelengkapan alat,bahan dan obat-obatan
-          Partus set
-          Larutan Chlorin
-          Peralatan untuk BB
-          Tempat sampah
-          Baju,handuk bayi
-          Obat-obatan (Pitogin,Metil Ergometrin,Vit K,Salep mata)
v  Memberikan cairan dan nutrisi kepada  klien saat untuk persiapan tenaga saat  mengejan selama persalinan (ibu minum teh hangat )
v  Memastikan kandung kemih kosong untuk mempercepat turunnya kepala
v  Melakukan pertolongan persalinan denga58 langkah.


VII.     EVALUASI
KALA I
S              :Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng-kenceng.
O              :KU   :baik
                  Kesadaran    :Composmentis
                  VT    :Pembukaan     :10cm
                            Eff                  :100%
                            Presentasi       : Kepala
                            Denominator  : UUK
                            Hodge                        : III+
                            Ketuban         : Pecah (jernih)
A              : Ny”W” G׀׀P׀000׀UK 39-40 minggu,Tunggal, Hidup, Intra                     uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, K/U ibu dan           janin LEMAH, inpartu kala I FASE AKTIF dengan ANEMIA                         SEDANG
P              :Langkah 1 - 27
1)   Melihat tanda – tanda gejala kala II ( doran , teknus, Perjol, Dan Vulka )
2)   Memeriksa kelengkapan dan mematahkan  simpul oksitosin kemudian memasukan spuit kedalam portus set.
3)   Memakai celemek
4)   Memastikan tangan tidak memakai perhiasan dan mencuci kedua tangandengan sabun dan air mengalir
5)   Memakai sarung tangan steril
6)   Memasukkan oksitosinke dalam spuit dan meletakkan kedalam partus set.
7)   Melakukan Vulva Hygienie
8)   Melakukan pemeriksaan dalam ( VT ) dengan hasil pemeriksaan pembukaan lengkap ( 10cm )
9)   Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan klorin kemudian merendam Handscoon dalam keadaan terbaik kemudian mencuci tangan.
10)    Melakukan pemeriksaan DJJ
11)     Memberitahu kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan    keadaan janin baik kemudian meminta ibu untuk meneran saat ada HIS
12)    Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu meneran
13)    Melakukan pimpinan meneran saat ada HIS dan istirahat saat tidak ada HIS, member minum ibu saat istirahat dan memeriksa DJJ.
14)    Saat kepala janin terlihat di Vulva 5 -6 cm, pasang handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi
15)    Mengambil kain bersih lalu melipat 1/3 bagian dan meletakkan dibawah bokong ibu
16)    Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dalam partus set dan obat- obatan serta mendekatkan alat didekat pasien.
17)    Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
18)    Saat sub-occiput tampak dibawah simphisis, tangan kanan melindungi perineum dan dengan dialas lipatan kain dibawah bokong ibu sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir.
19)    Setelah kepala lahir, mengusapkan kassa atau air bersih untuk membersihkan muka bayi dari lender dan darah.
20)    Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
21)    Menunggu hingga janin melakukan putar paksi luar
22)    Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparental kepala janin, tarik secara hati-hati kea rah bawah sampai bahu depan lahir, kemudian tarik secara hati – hati kearah atas sampai bahu belakang lahir.
23)    Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior ( belakang ) dengan posisi ibu jari peda leher dan keempat jari pada bahu sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu bagian anterior ( depan ) saat badan dan lengan lahir.
24)    Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin.Untuk memegang tungkai bawah, selipkan jari telunjuk tangan kiridiantara lutut janin.
25)    Setelah seluruh badan bayi lahir, pegang bayi bertumpu pada lengan  kanan sedemikian rupa sehingga bayi mengahadap kearah penolong. Lakukan penilaian dengan segera kemudian letakan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari pada badan.
         Bayi lahir spontan tanggal 13 November 2011, jam 10.40 WIB
Jenis kelamin :  Laki-laki,bayi lahir langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, gerak aktif.
26) Segera mengeringkan bayi, pembungkus kepala dan badan bayi.
27) Memeriksa Fundus uteri untuk memastikan bahwa kehamilannya tunggal .
KALA II
S      :  Ibu  mengatakan dirinya merasa lega karena anaknya sudah lahir dalam keadaan sehat.
·         :Bayi lahir jam 10.40 WIB
·         Bayi lahir langsung menangis
·         Gerak aktif
·         Tangis kuat
A         : Kala III
P          :Langkah 28 s/d 40
28) Memberitahu ibu bahwa akan disuntik agar uterus berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1menit,setelah bayi lahir Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral.
30) Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi. Melakukan urutan isi tali pusat ke arah ibu dan memasang klem ke 2 dengan jarak 2cm dari klem pertama.
31) Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri dengan pelindungan jari – jari tangan kiri lalu memotong tali pusat diantara 2 klem .
32) Menjepit tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi kemudian melingkarkan benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul mati.
33) Mengganti pembungkus bayi dengan kain bersih dan kering. Membungkus bayi hingga kepala, kemudian bayi diberikan kepad ibunya untuk disusui.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10cm dari Vulva.
35) Meletakan tangan kiri diatas simpisis, menahan bagian bawah uterus sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem dengan jara 5 – 10 cm dari vulva.
36) Saat uterus berkontraksi, meregangkan tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial.
37) Jika dengan peragangan tali pusat terkendali, tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa ada pelepasan plasenta, minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan enarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke arah atau sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak di vulva .
38) Setelah plasenta tampak di vulva teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati, dan tangan kiri berada dibawah plasenta sementarabtangan kanan membantu menerima plasenta sambil memutar searah jarum jam.
39) Segera setelah plasenta lahir, tangan kiri melakukan Masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus secara sirkular dengan menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik.
40) Memeriksa kelengkapan plasenta
tanggal        : 13-11-2011     jam: 10.50 WIB
S:Ibu mengatakan lega karena ari-arinya sudah lahir
O: Kontiledon dan selaput ketuban            : lengkap
     Panjang tali pusat                                    : 45cm
     Tidak ada kelainan
     TTV          :TD :100/60 mmhg
                       N: 80x/m
                      RR:24 x/m
                      S: 36,7 C
A: P׀׀0002
P:Penatalaksanaan kala IV

41) Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang menimbulkan perdarahan aktif.
42) Memeriksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginaan
43)  Biarkan bayi tetap kontak kulit dengan kulit ibunya minimal 1jam
44)  Setelah 1 jam bayi lahir, lakukan penimbangan bayi dan beri tetes mata antibiotik Profilaksis serta vitamin K 1mg di paha kiri anterolateral.
45)  Setelah 1 jam dari pemberian vitamin K 1 mg, berikan imunisasi Hb1 di paha kanan anterolateral.
46)  Melakukan observasi terhadap kontraksi uterus untuk menilai perdarahan pervaginaan.
47)  Mengajarkan kepada ibu atau keluarga untuk melakukan masase uterus dan menilai kontraksi uterus
48)  Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi.
                          Kontraksi uterus     : Baik (keras)
                          TFU                        : 2 jari di bawah pusat
                          Kandung kemih      :  -
                          Perdarahan              : ± 100cc
49)  Memeriksa TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
50)  Pastikan kembali bahwa bayi bernafas normal.
51)  Merendam semua peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5%.
52) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53)  Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir, dan darah dengan air DTT serta mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih dan kering.
54)  Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum.
55)  Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
56)  Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya kedalam larutan 0,5%.
57)  Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
58)  Mendokumentasikan dengan melengkapi partograf.


PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
a)      Inspeksi
Kepala
:
Simetris, tumbuh rambut warna hitam, bersih, tidak tampak caput succedeneum dan cephal hematom, ubun-ubun belum menutup ,tampak cembung.
Muka
:
Simetris, kemerahan, tidak tampak icterus
Mata
:
Simetris, conjugtiva berwarna merah muda, sklera putih,mata tidak tampak cowong
Hidung
:
Simetris, bersih tidak ada serumen
Mulut
:
Simetris, bibir atas dan bawah terbentuk, tidak tampak labiopalatokisis.
Leher
:
Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan pembendungan vena jugularis
Dada
:
Simetris, tidak tampak retraksi dinding dada.
Mamae
:
Simetris, puting susu menonjol, areola mamae kemerahan
Abdoment
:
Bersih, tidak ada perdarahan, tali pusat belum kering dan belum lepas, serta lembek.
Punggung
:
Simetris, tidak tampak spina bifida
Genetalia
:
Bersih, labia mayor menutupi labia minor.
Anus
:
Tidak tampak atresia ani
Ekstrem.atas

Ekstrem.bawah

:


   :
Simetris, tida tampak kelainan kongenital seperti polidaktili, sindaktili, mikroamelia.
Simetris, tidak tampak kelainan kongenital seperti polidaktili, sindaktili, mikro amelia, pes varus, pes valgus.

b)      Palpasi
-   Kepala          :   Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada kelainan seperti : chepal hematoma, caput succedenum, anansefalus dan hidrosefalus.
-  Leher  : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembendungan pembuluh vena jugularis
c)      Auskultasi
Dada            :Tidak terdengar bunyi ronchi, wheezing dan   murmur
* BB   : 3180 gram
* PB    : 51 cm
* LK    : SOB  : 32 cm
               FO    : 33 cm
               MO   : 35 cm
* LD   : 33 cm
* LA   : 34 cm


KALA IV
Tanggal :13 November 2011
Jam        : 12.40 WIB
S : - Ibu mengatakan lega dan senang melahirkan anak ke-1 dengan selamat
      - Ibu mengatakan badannya masih lemas
O : - K/U  : Cukup
      - TTV  : TD : 110/60 mmHg
                    N : 84 x/menit
                    RR : 24 x/menit
S     : 36ºC
      - TFU                          : 2 jari dibawah pusat
      - UC                            : Baik ( keras )
      - Perdarahan    : ± 2 kotek
      - Lokhea          : Rubra
      - ASI               : Positif (+/+)
      - BAK             : Belum
      - BAB             : Belum
A : Ny”Y” P׀׀0002 2 jam post partum dengan keadaan umum ibu baik
P : - Observasi TTV,TFU,UC,dan perdarahan
- Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini secara bertahap
- Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan alat genetalia
- Ajari ibu untuk perawatan luka perineum
- Anjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan
- Ajari ibu cara meneteki yang benar
-Transvusi darah
-  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat per oral
            * Amoxilin                 3 x 500 mg
            * asam mefenamat                  1 x 1 Tablet




























BAB IV
PENUTUP

B.     Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dunia keluar dari rahim mulai jalan lahir atau dengan jalan lain.
Persalinan dibedakan menjadi 2,yaitu :
1.            Menurut cara persalinan
2.            Menurut usia kehamilan
Sebab-sebab terjadinya persalinan diantaranya adalah adanya teori penurunan hormon, teori oksitosin internal, dan yang lainnya. Faktor-faktor penting dalam persalinan diantaranya adalah power, passage, passanger, penolong persalinan, psikis, posisi, dan penolong. Beberapa tanda-tanda persalinan ada 4, yaitu : his yang adekuat, bloody show, pecahnya ketuban, dan adanya pendataran, pembukaan serta penipisan servik. Persalinan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : Kala I (kala pembukaan), Kala II (kala pengeluaran janin), Kala III(kala pengeluaran uri), Kala IV (kala observasi), dan lamanya persalinan pada primigravida ± 10-12 jam serta pada multigravida ± 8-10 jam.
Pada masa persalinan seorang ibu membutuhkan perawatan yang komprehensif dan juga dukungan emosional dari keluaraga yang menunggu, sehingga diharapkan saat persalinan dapat berjalan dengan normal.
Dari kasus yang saya kaji dan telah dilakukan pelaksanaan yang adekuat, ternyata tidak jauh beda antara pelaksanaan dalam teori dengan pelaksanaan di lapangan pada study kasus ini.

C.    Saran
      (1 )Bagi  Klien
§  Klien lebih percaya diri sehingga nantinya pada saat nifas kondisi dirinya serta bayinya baik-baik saja.
§  Klien menjalankan apa yang telah dinasehatkan oleh petugas kesehatan.
§  Klien dapat memahami kondisi dirinya serta bayinya.
      (2) Bagi Mahasiswa
§  Belajar lebih giat  lagi untuk lebih memahami  teori yang ada,                                           sehingga dapat  menyesuaikan dengan  kasus  yang ada di lapangan.
§  Lebih kooperatif  dalam melaksanakan praktek .

     (3) Bagi Institusi  Kesehatan
§  Lebih sabar dalam memberikan bimbingan  kepada                                                                                                                                                        mahasiswa yang praktek                                   
§  Mempertahankan pelayanan yang sudah baik
§  Memperbaiki pelayanan yang ada  sesuai dengan protap  dan srandart                           kesehatan.
      (4) Bagi Institusi Pendidikan 
§  Lebih sabar  dalam memberikan  bimbingan  kepada  mahasiswa.

               



























DAFTAR PUSTAKA


Mochtar,Rustam,Prof.Dr.1998.Sinopsis Obstetrii Jilid 1.Jakarta : EGC.

Prawirohardjo,Sarwono.2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta :PT.Tiga Putera Begawan.

Tim Penyusun.2007.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta : JHPIEGO.

Wiknjosastro,Hanifa ;dkk.2005.Ilmu Kebidanan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Manuaba, Ida Bagus Gde, Prof. Dr.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG

Tim Revisi PDT Sub Komite Farmasi Dan Terapi.2008. Pedoman Diagnosa Dan Terapi Bag/ SMF Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan. Surabaya: FK UNSSAIR

Mansjoer, Arif.2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar