Setapak demi setapak kulalui
Serumah demi serumah kumasuki
Suara serak kunyanyikan
Gendang tua kumainkan
Ini kulakukan setiap hari,
Tuk mengganjal perut tua ini ,
Yang slalu meronta
Hanya untuk sesuap nasi,
Aku sebuah bangkai hidup jalanan,
Tanpa rumah, tanpa sanak,
Tidur ku di kolong Jembatan,
Berteman dengan nyamuk dan
hewan-hewan malam,
Andai banjir datang,
Pasrahku padaMu Tuhan,
Hanyut jasad pengamen malang
puisi karyaku waktu SMP kls VII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar