Public speaking bukan semata-mata berkaitan
dengan cara berbicara di depan umum, tetapi juga bagaimana mendengarkan orang
lain. Menurut Albert Mehrabian dalam bukunya, Silent Message, untuk
menghasilkan komunikasi dua arah yang sukses ada tiga hal yang harus
diperhatikan.
"Menurut
Albert, ada '3 V' dalam komunikasi agar tak ada lagi rasa nervous ketika Anda berbicara," tutur
Choky Sitohang, presenter TV, saat sesi pembekalan public speaking dalam
karantina Pemilihan Putri Indonesia 2011 di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan,
Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2011) lalu.
Verbal.
Dalam hal ini komunikasi verbal dibutuhkan untuk menunjang pembicaraan Anda,
seperti kertas-kertas berisi materi presentasi, atau ide-ide yang akan
dituangkan dalam presentasi Anda. "Namun, kebutuhan verbal hanya berperan
sebesar 7 persen saja," ungkapnya.
Voice.
Suara seseorang memang sangat berpengaruh pada cara berkomunikasi. Terkadang
orang merasa tidak percaya diri karena suaranya tidak bisa diatur. Artikulasi
dan penekanan dalam suara sangat dibutuhkan agar pendengar bisa
"terpengaruh" oleh Anda. Karakter suara seseorang yang cukup kuat,
bisa mempengaruhi orang hingga sebesar 38 persen.
Visual. Tak
bisa dipungkiri bahwa kondisi visual atau penampilan seseorang sangat
memengaruhi daya tariknya di depan audiens. Bahasa tubuh, kontak mata, dan
kesan pertama, harus diperhatikan oleh seorang pembicara.
"Buat
tampilan Anda semenarik mungkin dan tetap meyakinkan. Karena 10-15 detik
pertama merupakan waktu yang selalu digunakan oleh audiens untuk memutuskan
apakah mereka akan menyimak pembicaraan Anda," ungkap Choky.
Visual
menjadi elemen terpenting untuk komunikasi, karena bisa mempengaruhi audiens
mencapai 55 persen.
sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar